Meskipun terlihat sederhana, membangun startup berbasis teknologi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak aspek dan faktor yang perlu kamu gali lebih dalam sehingga startup yang sedang diperjuangkan bisa tetap eksis dan cepat berkembang.
Di Indonesia sendiri ada ribuan startup teknologi yang saat ini sedang berjuang untuk diterima pasar. Namun, hanya beberapa startup saja yang bisa bertahan. Pertanyaannya, kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Sama seperti bisnis konvensional, modal adalah salah satu faktor yang bisa menentukan siklus hidup dan perkembangan sebuah startup digital. Jika kamu tidak punya cukup modal, setidaknya startup harus bisa profitable atau menghasilkan keuntungan agar bisa digunakan untuk ekspansi dan menutup biaya operasional.
Nah, berikut merupakan beberapa faktor yang bisa kamu jadikan sebagai rujukan ketika ingin membangun startup teknologi agar bisa berkembang. Jangan lupa, lengkapi juga startup kamu dengan nama domain dan hosting DomaiNesia agar website terlihat lebih menarik dimata calon pengguna.
Cara Membangun Startup Teknologi Agar Cepat Berkembang
Untuk bisa membuat startup teknologi yang cepat berkembang, ada beberapa faktor yang perlu kamu lakukan. Berikut merupakan contoh-contoh proses validasi yang bisa membantu agar startup teknologi yang kamu kelola semakin mudah diterima pasar.
1.Lakukan Validasi Ide Dasar
Pertama, kamu harus bisa melakukan validasi ide dasar. Setiap orang pasti bisa merumuskan ide-ide atau gagasan. Nah, yang membedakan adalah bagaimana caranya agar ide tersebut terlihat lebih matang dan meyakinkan, caranya kamu bisa melakukan riset mendalam, menyiapkan rencana bisnis, serta eksekusi kedepannya agar ide yang dimiliki tidak hanya sekadar teori.
Mengingat startup teknologi mayoritas menggunakan konsep distruptif atau mengubah sistem lama yang sebelumnya sudah ada. Maka pembuktian ide dan teori menjadi jauh lebih penting dari startup teknologi yang menciptakan pasar baru.
2.Buat MVP yang Bisa Digunakan
Setelah kamu berhasil melakukan validasi ide dasar menjadi sebuah sistem kerja yang bisa dieksekusi. Sekarang saatnya untuk membuat prototype atau minimum valuable product yang bisa dilihat dan digunakan.
Ada banyak keunggulan dan benefit ketika kamu sudah berhasil membuat MVP (Minimum Valuable Product) salah satunya yakni lebih mudah ketika mempresentasikan ide di depan calon investor.
Pada tahap ini, ide kamu sudah bukan lagi sekadar gagasan. Namun sudah bisa dieksekusi dalam skala kecil dan sudah bisa dieksekusi untuk menyelesaikan permasalahan.
3.Terapkan Strategi Build In Public
Build in public adalah salah satu strategi marketing digital yang belakangan banyak dilakukan oleh para founder startup teknologi. Secara singkat, build in public sendiri merupakan konsep yang mengharuskan kamu untuk membagikan progress atau perkembangan startup dari waktu ke waktu sehingga informasinya bisa diakses banyak orang.
Beberapa founder sukses banyak yang menggunakan platform social media seperti Twitter untuk eksekusi marketing build in public. Salah satu contoh yang bisa kamu jadikan rujukan adalah, founder aplikasi Xnapper, Micro Acquire, dan masih banyak lagi contohnya.
Dari twitter build in public, para founder ini berhasil mengumpulkan audiens yang tertarik dengan project tersebut. Alhasil, ketika startup diluncurkan mereka sudah bisa mendapatkan user dengan jumlah signifikan secara instan. Sangat menarik, bukan?
4.Mengoptimalkan Pemasaran Digital
Harus diakui, digital marketing saat ini membawa dampak positif yang sangat signifikan terhadap akuisisi audiens. Tidak terkecuali dengan startup berbasis teknologi.
Ada banyak channel digital yang bisa kamu gunakan untuk keperluan pemasaran. Mulai dari media sosial seperti instagram, twitter, hingga tiktok, serta website yang sudah dioptimalkan dari segi SEO (Search Engine Optimization).
Untuk poin terakhir menjadi bagian investasi jangka panjang yang bisa kamu andalkan. SEO atau Search Engine Optimization merupakan sebuah upaya membuat website ramah pengguna dan mesin pencari, sehingga semakin mudah ditemukan di search engine seperti Google dan bing.
Terlepas dari itu, jika kamu menginginkan cara instan dan memiliki banyak modal. Menjalankan paid ads via Google Ads dan Facebook Ads bisa menjadi solusi paling masuk akal. Melalui platform ini kamu bisa mengukur seberapa besar ROI serta efektifitas campaign yang dijalankan.
5.Menguasai Teknologi yang Digunakan
Ibarat kata, seseorang yang tidak memiliki skill memancing rasanya akan percuma diberikan kail dan pancing. Begitu juga dengan para pegiat startup teknologi. Jika kamu tidak paham dengan teknologi yang digunakan maka startup juga tidak akan bisa berkembang.
Solusinya, ajaklah partner atau rekan kerja yang paham soal teknologi. Sementara kamu bisa lebih fokus ke bagian yang benar-benar dikuasai, seperti marketing atau akuisisi klien.
6.Punya Mindset untuk Belajar dan Berinovasi
Terakhir namun tidak kalah penting, sebagai pebisnis kamu juga harus punya semangat untuk terus belajar. Perkembangan teknologi sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, sehingga jika kamu tidak mau berkembang maka akan jauh tertinggal.
Demikian beberapa tips cara membangun startup teknologi agar cepat berkembang. Semoga beberapa informasi di atas bisa membantu kamu untuk belajar.
Tinggalkan Balasan